Banyak yang menggunakan obat-obatan herbal dengan alasan bahwa obat ini lebih aman dibandingkan dengan obat kimia. Negara yang paling terkenal dengan penyembuhan alternatif dengan menggunakan obat-obatan herbal adalah China.
Seperti diketahui, obat-obat
tradisional ini telah membantu menyembuhkan banyak orang dengan penyakit yang
berbeda, meskipun beberapa obat tersebut tidak memiliki klaim terapi,
obat-obatan herbal masih menjadi pilihan utama yang paling aman dan efektif
untuk digunakan.
Namun, sebelum menggunakan
obat-obatan herbal sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu
sebelum memutuskan untuk mengambil salah satu produk herbal.
Macam-macam
Obat Herbal dan Khasiatnya
Berikut berbagai jenis obat
herbal yang bisa Anda gunakan untuk mengobati berbagai penyakit:
Temulawak
Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb)
yang termasuk dalam keluarga jahe(zingiberaceae),
merupakan tanaman obat herbal asli Indonesia. Penyebaran tanaman temulawak
banyak tumbuh di Pulau Jawa, Maluku dan Kalimantan.
Karakteristik temulawak
tumbuh sebagai semak tanpa batang, mulai dari pangkalnya sudah berupa tangkai
daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2-2,5 milimeter, daunnya
panjang bundar seperti daun pisang yang mana pelepah daunnya saling menutup
membentuk batang.
Tanaman ini bisa tumbuh subur
di dataran rendah dengan ketinggian 750 meter di atas permukaan laut, tanaman
ini bisa dipanen setelah 8-12 bulan dengan ciri-ciri daun menguning.
Umbinya akan tumbuh di
pangkal batang berwarna kuning gelap atau cokelat muda dengan diameter panjang
15 cm dan 6 cm, baunya harum dan sedikit pahit dan agak pedas.
Temulawak sudah lama
digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk mengobati sakit
kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Namun akhir-akhir ini juga
bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan darah
sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan kekebalan
tubuh.
Kunyit
Kunyit merupakan tanaman obat
berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah
tropis, tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan atau bekas kebun.
Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 mdpl, ada juga yang
mengatakan bahwa kunyit berasal dari India.
Di daerah Jawa, kunyit banyak
digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan,
mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama
tanaman kunyit, yaitu sebagai bahan obat herbal, bahan baku industri jamu dan
kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dan lain-lain.
Di samping itu rimpang
tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti-inflamasi, antioksidan,
anti-mikroba, pencegah kanker, anti-tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan
kolesterol, serta sebagai pembersih darah.
Keji
beling
Keji beling atau orang Jawa
menyebutnya dengan nama sambang geteh, sementara di tanah pasundan dikenal
dengan sebutan remek daging, reundeu beureum, dan orang ternate menyebutnya
dengan nama lire. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium,
dan natrium serta unsure mineral lainnya.
Disamping itu juga terdapat
asam silikat, tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare
(mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol.
Daun tanaman ini bisa direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai
lalapan setiap hari dan bisa dikonsumsi secara teratur.
Daun keji beling juga kerap
digunakan untuk mengatasi tubuh gatal kena ulat atau semut hitam, caranya
dengan mengoleskan daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut. Sementara
untuk mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini
direbus, selama lebih kurang setengah jam, kemudian airnya diminum. Prosesnya
yang sama untuk mengobati batu
ginjal.
Daun keji beling juga dapat
mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur
setiap hari. Demikian pula untuk mengobai penyakit lever (sakit kuning),
ambeien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.
Sambiloto
Sambiloto atau Andrographis paniculata,
adalah sejenis tanaman obat herbal dari famili Acanthaceae, yang berasal dari India dan
Sri Lanka. Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia,
Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika.
Genus Andrographis memiliki
28 spesies herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah satunya
adalah Andrographis
paniculata (sambiloto). Daun sambiloto banyak mengandung
senyawa Andrographolide,
yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik.
Senyawa kimia yang rasanya
pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun 1911, andrographolide memiliki
sifat melindungi hati (hepatoprotektif) dan terbukti mampu melindungi hati dari
efek negatif galaktosamin dan parasetamol. Khasiat ini berkaitan erat dengan
aktivitas enzim-enzim metabolik tertentu, sambiloto telah lama dikenal memiliki
khasiat medis.
Ayurveda adalah salah satu
sistem pengobatan India kuno yang mencantumkan sambiloto sebagai obat herbal,
dimana sambiloto disebut dengan nama Kalmegh pada
Ayurveda. Selain berkhasiat melindungi hati, sambiloto juga dapat menekan
pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa aktifnya, yakni Andrographolide,
menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin
dependent kinase 4).
Tempuyung
Tempuyung atau Sonchus arvensis L termasuk
tanaman terna menahun yang biasanya tumbuh di tempat-tempat yang ternaungi,
daunnya hijau licin dengan sedikit ungu, tepinya berombak, dan bergerigi tidak
beraturan. Di dekat pangkal batang, daun bergerigi itu terpusar membentuk roset
dan yang terletak di sebelah atas memeluk batang berselang seling.
Daun berombak memeluk batang
inilah yang berkhasiat menghancurkan batu ginjal, di dalam daun tersebut
terkandung kalium berkadar cukup tinggi. Kehadiran kalium dari daun tempuyung
inilah yang membuat batu ginjal berupa kalsium karbonat tercerai berai, karena
kalium akan menyingkirkan kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat,
oksalat, atau urat yang merupakan pembentuk batu ginjal.
Endapan batu ginjal itu
akhirnya larut dan hanyut keluar bersama urine, untuk menggunakannya sebagai
obat diperlukan lima lembar daun tempuyung segar. Setelah dicuci bersih, daun
diasapkan sebentar. Daun tersebut dimakan sebagai lalapan bersama nasi, dalam
sehari Anda bisa memakan lalap itu sebanyak tiga kali.
Beluntas
Beluntas merupakan tanaman
perdu tegak, berkayu, bercabang banyak, dengan tinggi bisa mencapai dua meter.
Daun tunggal, bulat bentuk telur, ujung runcing, berbulu halus, daun muda
berwarna hijau kekuningan dan setelah tua berwarna hijau pucat serta panjang
daun 3,8-6,4 cm. Tumbuh liar di tanah dengan kelembapan tinggi, di beberapa
tempat di wilayah Jawa Barat tanaman ini digunakan sebagai tanaman pagar dan
pembatas antar-guludan (petak tanah) di perkebunan.
Beberapa daerah di Indonesia
menyebut nama beluntas dengan nama yang berbeda seperti baluntas (Madura),
luntas (Jawa Tengah), dan lamutasa (Makasar). Secara tradisional daun beluntas
digunakan sebagai obat-obatan herbal untuk menghilangkan bau badan, obat turun
panas, obat batuk, dan obat diare.
Daun beluntas yang telah
direbus sangat baik untuk mengobati sakit kulit, di samping itu daun beluntas
juga sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lalapan. Adanya informasi secara
tradisional dari masyarakat yang telah lama memanfaatkan daun beluntas sebagai
salah satu tanaman obat herbal mendorong para peneliti untuk mengadakan
berbagai penelitian guna membuktikan khasiatnya secara ilmiah.
Nah,
itulah macam-macam obat tradidional yang bisa Anda coba untuk menyembuhkan
berbgai macam penyakit. Selamat mencoba ya, Teman Sehat
Sumber : doktersehat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar